Angkringan - Wadah Bagi Semua Kalangan
Angkringan , pernah ga kalian mendengar kata ini? Siapa sih yang ga tau angkringan?
Sumber : Google
Apa sih Angkringan itu? Angkringan (berasal dari bahasa Jawa ' Angkring' yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya berbentuk melngkung ke atas) adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di Solo dikenal sebagai warung hik ("hidangan istimewa a la kampung") atau wedangan. Gerobag angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Beroperasi mulai sore hari, ia mengandalkan penerangan tradisional yaitu senthir (lentera, penerangan sangat sederhana tanpa kaca semprong dibanding dengan lampu tempel atau teplok yang terdiri dari botol biasanya berukuran pendek lengkap dengan sumbu dan minyak tanah atau minyak kelentik sebagai bahan bakarnya), dan juga dibantu oleh terangnya lampu jalan.
Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telur puyuh, keripik dan lain-lain. Minuman yang dijualpun beraneka macam seperti teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe dan susu. Semua dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Sumber : Google
Meski harganya murah, namun konsumen warung ini sangat bervariasi. Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif. Antar pembeli dan penjual sering terlihat mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan.
Angkringan juga terkenal sebagai tempat yang egaliter karena bervariasinya pembeli yang datang tanpa membeda-bedakan strata sosial atau SARA. Mereka menikmati makanan sambil bebas mengobrol hingga larut malam meskipun tak saling kenal tentang berbagai hal atau kadang berdiskusi tentang topik-topik yang serius. Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer di tengah kota sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekadar melepas lelah.
Hampir di setiap penjuru kota di negeri ini terdapat Angkringan . Saya secara pribadi adalah penggemar serta penikmat berat , tapi saya tidak merokok . Terkadang teman teman saya perokok bertanya . '' Orang ngopi kok ga ngerokok , emang enak? '' , pertanyaan itu yang sampai sekarang membuat saya terkadang menjadi tidak mood dan sedikit jengkel haha .
Kata orang serta teman saya ada yang beranggapan bahwa ngapain kita ke cafe mahal mahal kalau di Angkringan murah serta kenyang? Saya setuju , saya berasal dari keluarga sederhana . Kalau mau ke cafe , ya nabung dulu , alhasil saya serta teman teman saya terbiasa di angkringan karena harga nya yang terjangkau dan hampir di semua keadaan dompet saya bisa ' Ngopi ' . Tetapi bukan berarti tidak pernah ke cafe ya hehe . Pernah , tetapi tidak sesering di Angkringan hehe . Saya rasa itu saja penjelasan saya tentang Angkringan dan perbandingan antara Cafe dan Angkringan , sampai jumpa di artikel selanjutnya . Saya penulis blog ini and stay learning! :)
Sumber : Google
Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telur puyuh, keripik dan lain-lain. Minuman yang dijualpun beraneka macam seperti teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe dan susu. Semua dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Sumber : Google
Meski harganya murah, namun konsumen warung ini sangat bervariasi. Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif. Antar pembeli dan penjual sering terlihat mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan.
Angkringan juga terkenal sebagai tempat yang egaliter karena bervariasinya pembeli yang datang tanpa membeda-bedakan strata sosial atau SARA. Mereka menikmati makanan sambil bebas mengobrol hingga larut malam meskipun tak saling kenal tentang berbagai hal atau kadang berdiskusi tentang topik-topik yang serius. Harganya yang murah dan tempatnya yang santai membuat angkringan sangat populer di tengah kota sebagai tempat persinggahan untuk mengusir lapar atau sekadar melepas lelah.
Hampir di setiap penjuru kota di negeri ini terdapat Angkringan . Saya secara pribadi adalah penggemar serta penikmat berat , tapi saya tidak merokok . Terkadang teman teman saya perokok bertanya . '' Orang ngopi kok ga ngerokok , emang enak? '' , pertanyaan itu yang sampai sekarang membuat saya terkadang menjadi tidak mood dan sedikit jengkel haha .
Kata orang serta teman saya ada yang beranggapan bahwa ngapain kita ke cafe mahal mahal kalau di Angkringan murah serta kenyang? Saya setuju , saya berasal dari keluarga sederhana . Kalau mau ke cafe , ya nabung dulu , alhasil saya serta teman teman saya terbiasa di angkringan karena harga nya yang terjangkau dan hampir di semua keadaan dompet saya bisa ' Ngopi ' . Tetapi bukan berarti tidak pernah ke cafe ya hehe . Pernah , tetapi tidak sesering di Angkringan hehe . Saya rasa itu saja penjelasan saya tentang Angkringan dan perbandingan antara Cafe dan Angkringan , sampai jumpa di artikel selanjutnya . Saya penulis blog ini and stay learning! :)
Wih gerobaknya bisa ngejual mkanan yg bnyak ya
ReplyDeleteIya gan , hebat ga hehe
Deletewah ingat jaman dulu masih makan di angringan di pinggir jalan thank info
ReplyDeleteterimakasih gan!
Deleteingat jaman masih mahasiwa dlu, pasti ngumpul d angkringan
ReplyDeletePasti cukup lah di kantong mahasiswa haha!
Deletenang mojokerto akeh angkringan bro..
ReplyDeletewah kapan2 tak dolan rono ya bro!
DeleteJadi nostalgia
ReplyDeleteNostalgia sama siapa gan? Angkringan atau kenangan mantan saat di angkringan hehe?
Deletekeren om blognya , sukses selalu
ReplyDeleteterimakasih gan!
Deletejoss
ReplyDeleteterimakasih gan!
Delete